Belajar dari Tempe Kacang Tolo

Sunday, March 21, 2021


Tempe kacang tolo
Tempe kacang tolo

Kali ini aku coba membuat tempe dari kacang tolo. Kacang tolo ini agak kurang populer, namun teman-teman bisa menemui olahan kacang ini pada sayur lodeh.

Kacang tolo

Ternyata kacang tolo mempunyai kulit ari yang sulit dipisahkan dibandingkan dengan kacang kedelai. Ada sih teknik memisahkan kulit ari dengan cara digiling waktu kering. Ya karena aku gak punya gilingan, jadi pakai manual. Beneran susah!

Bicara rasa, tempe kacang tolo mempunyai aroma asam seperti aroma tape dan sangat berbeda dengan tempe kedelai. Namun, rasa tempe pada biji yang utuh jauh lebih enak, gurih, dan tidak masam. Lalu kenapa kulit ari harus dikupas jikalau rasanya lebih enak bila berbentuk kacang utuh?

Disini masalah lain muncul apabila tidak dilakukan pengupasan kulit ari. Jadi, hifa jamur (benang-benang halus jamur) tidak akan bisa menembus kulit ari, bisa dibilang nanti fermentasinya kurang sempurna. Kalaupun tidak dikupas, tekstur tempe tidak kompak alias protol, karena para hifa tidak bisa berpegangan tangan. Oalah piye nak?

Tekstur tempe kacang tolo

Menonjolkan rasa gurih masih menjadi PR untuk pembuatan tempe kacang tolo ini. Serba susah juga, agaknya tempe kacang tolo juga cepat mengalami over fermented, jadi rasanya lebih mudah masam.

Memang menempe mengajari banyak hal, salah satunya pemahaman. Memahami suatu obyek berarti akan tahu bagaimana cara memperlakukan. Ketidaktahuan akan membuat kita untuk belajar bukan? Seperti kekurangan-kekurang yang aku alami dalam menempe kacang tolo, agaknya  harus dipahami lebih dalam lagi.

You Might Also Like

0 comments