Climate change dan dedaunan yang berlubang

Friday, July 09, 2021


Pergeseran musim akibat perubahan iklim sering kali mempengaruhi ketidaksesuaian antara tumbuhan dan polinator (serangga penyerbuk). Strategi bumblebee (Bombus terrestris) untuk mengatasi kelangkaan makanan karena hal tersebut telah diteliti. Bemblebee dapat mempercepat pembungaan bahkan lebih cepat 30 hari dari semestinya, sehingga bunga bisa segera menyediakan makanan untuk bumblebee, yaitu polen.

Bemblebee merupakan lebah bersayap pendek, berbulu halus, yang banyak dijumpai di wilayah beriklim sedang. Bemblebee ini memiliki peran besar sebagai polinator . Selama musim gugur, ratu lebah yang bertahan untuk hibernasi, lebah pekerja akan mati. Sementara sang ratu akan bersiap-siap memulai koloni barunya di musim semi.

Siklus hidup bumblebee
Siklus hidup bumblebee

Lalu bagaimana bila ratu terbangun dari hibernasi lebih awal, kemudian menjumpai tanaman-tanaman belum berbunga? Anomali musiman seperti ini sering terjadi karena adanya perubahan iklim, dan ketidakpastian yang ditimbulkan berpotensi mengganggu hubungan mutualistik antar tanaman dan polinator.

Bumblebee menggunakan probosis (mulut penghisap) dan mandibulanya (mulut serangga) untuk melubangi daun tanaman, sehingga tanaman dapat berbunga lebih cepat. Peneliti ETH Zürich telah menemukan perilaku aneh ini saat melakukan penelitian skala rumah kaca dan juga pengamatan di lapang. Peneliti menggunakan tanaman tomat dan sawi yang belum berbunga dalam kotak tersungkup, kemudian diletakkan beberapa bumblebee didalamnya. Sebagai pembanding, peneliti meletakkan tanaman yang sama tanpa bumblebee dan juga tanaman yang sengaja dilubangi daunnya oleh peneliti.

Lebah  melubangi daun dengan probosis dan mandibula
Bumblebee  melubangi daun dengan probosis (A) dan mandibula (B)

Hasilnya, tanaman sawi yang dilubangi oleh lebah berbunga 16 hari lebih awal dibandingkan dengan pembanding (tanpa dilubangi), sedangkan tomat 30 hari lebih awal. Hal yang menarik lainnya adalah tanaman yang sengaja dilubangi oleh peneliti berbunga lebih awal dari tanaman pembanding, namun tidak seawal tanaman yang dilubangi oleh bumblebee (sawi hanya 8 hari lebih cepat dan tomat hanya 5 hari). Walaupun biasanya tanaman akan berbunga karena stress abiotik, sepertinya bumblebee mengeluarkan senyawa tertentu untuk mempercepat respon pembungaan tanaman.

Selanjutnya peneliti juga mengapati perilaku spesies bumblebee yang lain (B. lapidarius dan B. lucorum), ternyata mereka juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Bombus terrestris.  Hal ini mengkonfirmasi bahwa perilaku tersebut tidak hanya berlaku pada lebah komersial (Bombus terrestris), melainkan juga pada lebah liar (B. lapidarius dan B. lucorum).

Pemanasan global dan perubahan iklim berpotensi mengganggu interaksi ekologis antar spesies. Perubahan lingkungan yang begitu cepat dapat menimbulkan perkembangan serangga dan tanaman yang makin tidak sinkron. Bumbleebee memang memiliki strategi adaptif untuk bertahan hidup dalam menyikapi perubahan iklim, walaupun ada kemungkinan bahwa tanaman juga akan melakukan adaptasi dalam menghadapi serangan bumbleebee. Hal ini tentunya membuat salah satu pihak akan kalah dan hanya sedikit makhluk hidup yang tahan terhadap perubahan iklim. Sedangkan manusia adalah makhluk hidup yang mempercepat perubahan iklim itu sendiri.

Referensi: Foteini G. Pashalidou et al. 2020. Bumblebees damage plant leaves and accelerate flower production when pollen is scarce. Science 368 (6493): 881-884; doi: 10.1126/science.aay0496

You Might Also Like

0 comments